Masyarakat kini sudah banyak yang memahami tentang investasi keuangan agar mereka bisa mencapai financial yang mereka inginkan. Untuk kamu yang masih awam banget, investasi merupakan hal yang sangat beresiko. Salah langkah saja mungkin uang yang kamu taruh bisa saja hilang sebagian bahkan semua. Hal ini bisa jadi dikarenakan kamu salah melakukan teknik investasi atau bisa juga karena kamu melakukan investasi bodong, di saham yang tidak begitu jelas asal usulnya.
baca juga disini:Tips Mengetahui Cara Berinvestasi dan Menguasai Keuangan untuk Masa Depan
Perlu kamu ketahui, investasi bodong bukanlah hal yang baru lagi, biasanya orang yang sudah kenal investasi mereka pasti mengetahui mengenai investasi bodong ini. Namun, ada juga yang bukan investasi bodong tetapi bisa membuat uang yang kamu invest di saham tersebut bisa berkurang banyak. Biasanya ini sering dikatakan dengan saham-saham kecil dengan harga yang tidak terlalu murah sehingga mudah untuk orang bisa menggerakan harga saham tersebut. Sebenarnya maupun itu perusahaan besar atau kecil juga memiliki risiko masing-masing. Tergantung tujuanmu ingin cepat dapat uang tapi risiko besar atau pelan pelan dengan jangka yang lama tetapi risiko yang didapat tidak terlalu besar, itu semua balik lagi tergantung apa yang kamu suka atau cocok dengan kamu. Kini SolusiJasaSEO akan memberitahu apa saja risiko yang harus dihindari dalam investasi keuangan dan bagaimana cara atasinya.
Risiko tidak sistematis
- Risiko likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko yang munculnya karena akibat dari kesulitan menyediakan uang cash atau tunai dalam jangka waktu tertentu. - Risiko finansial
Risiko ini terkait dengan struktur pendanaan yang dilakukan suatu perusahaan. - Risiko bisnis
Biasanya risiko ini sering terjadi pada bisnis perusahaan. Perusahaan yang hanya dalam satu sektor dengan bisnis yang sama, biasanya dianggap mempunyai risiko yang sama. Oleh karenanya, berbentuk portofolio investasi. Biasanya investor yang profesional menyarankan untuk jangan membeli pada saham dari satu sektor yang sama, apalagi jika bisnis perusahaan itu sama.
Risiko sistematis
- Risiko nilai tukar mata uang (valas)
- Risiko valuta asing merupakan risiko yang terjadi karena adanya perubahan kurs valuta asing di pasaran yang tidak lagi sesuai dengan yang ditentukan, terutama pada saat dikonversikan dengan dengan mata uang domestik.
- Risiko komoditas
- Risiko komoditas merupakan risiko yang disebabkan oleh perubahan harga komoditas tertentu karena berbagai faktor.
Cara Atasinya Gimana?
1. Menentukan target investasi
Dengan menentukan target investasi yang jelas dan terperinci, kamu bisa mengetahui jangka waktu investasi kamu yang diinginkan, bisa berinvestasi jangka pendek (swing) atau jangka panjang atau bisa juga jangka yang sangat pendek yaitu scalping. Namun, semakin pendek waktu yang kamu invest maka peluang risikonya akan semakin tinggi.
2. Melakukan diversifikasi investasi
Arti dari diversifikasi investasi adalah kamu tidak menaruh semua dana atau uangmu pada satu sektor investasi saja, melainkan memiliki berbagai sektor portofolio. Sehingga, jika salah satu sektor investasi mengalami penurunan, ada investasi lain yang tetap memberikan keuntungan untuk portofoliomu.
3. Rutin mengawasi investasi
Kamu harus sering melakukan pengendalian risiko investasi dan mengawasi pergerakan investasimu. Apalagi jika kamu berinvestasi di saham yang murah dan pergerakannya cepat. Untuk kamu yang sudah paham betul mengenai investasi keuangan dan tata cara teknik yang benar, berinvestasi di saham yang murah dan pergerakan cepat mungkin akan sangat menguntungkan kamu.
Tapi perlu kamu ketahui jika kamu masih pemula atau masih belajar yang belum paham betul mengenai teknik scalping atau swing. Kamu wajib memperhatikan pergerakan harga pada saham tersebut, jangan sampai harga sahamnya terlalu turun jauh dari harga yang kamu beli. Maka dari itu mengawasi dan membuat perencanaan untuk berinvestasi merupakan hal yang sangat penting.
4. Mewaspadai penipuan
Penipuan merupakan salah satu risiko terbesar dari investasi, apalagi kamu berinvestasi di saham yang tidak jelas asal usulnya. Jadi kamu jangan ragu atau malas untuk mengecek apakah perusahaan yang ingin kamu investasikan memiliki legalitas aman dan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bappebti.
baca juga disini:Cara Menyisihkan Uang dan Membuat Rencana Keuangan