Apa saja kesalahan umum yang sering dilakukan dalam mengelola keuangan

mengelola keuangan

Share

WhatsApp
Facebook
Twitter

Biasanya orang akan menganggap gampang dalam mengelola keuangan, padahal untuk mengatur keuangan dengan baik, itu bukan hal yang mudah. Terutama untuk kamu yang tidak terbiasa untuk mengatur keuangan. Uang merupakan salah satu hal yang sangat sulit untuk menahan diri agar tidak membeli sesuatu dengan sesuka hati. Biasanya orang yang baru mendapatkan uang lebih banyak dari sebelumnya akan tergoda dengan hal-hal lain untuk membelinya tanpa diperhitungkan terlebih dahulu.

 

Padahal hal itu akan fatal akibatnya jika kamu tidak mengelolah keuangan dengan baik dan benar. Namun, permasalahannya bukanlah tentang tidak mengatur keuangan. Biasanya orang yang baru akan mengatur keuangan juga akan mengalami beberapa kesalahan yang tidak terduga. Contohnya, yang seharusnya pengeluaran dalam satu minggu hanya 500 ribu ternyata setelah diteliti lagi pengeluaran yang tidak terduga menjadi 800k-1jt.

 

Ini akan menjadi fatal karena bisa saja uang lebih yang dipakai itu adalah uang penting yang lain yang seharusnya dibayar seperti cicilan atau uang lainnya. Kali ini Seluruh.com akan memberitahumu apa saja kesalahan umum yang sering dilakukan dalam mengelola keuangan. Simak dibawah ini:

Baca juga disini: Apa saja risiko yang harus dihindari dalam investasi keuangan dan cara atasinya?

1. Tidak Memiliki Tabungan Masa Depan

 Yang pertama adalah harus memiliki tabungan masa depan. Hal ini berguna agar kamu bisa mempersiapkan apa saja yang kamu inginkan. Investasi salah satu pilihan dalam menabung untuk masa depan. Biasanya yang namanya menabung, orang akan berpikir kalau menabung yang baik itu di celengan atau uang cash di taro di suatu tempat. 

 

Yap, itu benar dan tidak salah. Namun, alangkah baiknya kamu menabung di reksadana atau di saham. Kenapa di reksadana atau investasi saham. Jika kamu menabung di celengan biasa dengan uang cash, uang yang kamu tabung akan diam saja. Maksud dari diam ini adalah jika kamu menaruh 100k maka uang yang ada di tabungan itu akan 100k terus tidak akan naik namun bisa turun jika terjadinya inflasi. 

 

Uang tabungan di celengan itu akan bertambah 200k jika kamu menaruh uangnya dengan jumlah 100k lagi. Hal ini akan berbeda jika kamu menaruh uang di reksadana dan investasi saham. Uang yang kamu taruh 100k mungkin jika kamu diamkan dan tidak menambah jumlah, uang itu akan bisa bergerak naik ke atas jika kamu benar dalam tata cara menabung di reksadana dan investasi saham. Dari uang yang 100k bisa saja naik ke 110k atau lebih. Jadi kamu bisa menabung untuk masa depan dengan lebih baik lagi.

 

2. Terlalu Sering makan di Tempat Yang Mahal

bukan tidak boleh jika kamu suka makan diluar rumah atau tempat-tempat yang mahal. Kamu perlu mempertimbangkan uangmu apakah cukup jika kamu makan di tempat yang mahal.  Kamu perlu mengelolah uangmu seperti menyisihkan uang jajanmu untuk makan di satu bulan ini. Contohnya kamu memiliki pemasukan 5jt kamu bisa menyisihkan uang makan + jajan sebesar 2-3jt dan sisanya bisa kamu pakai untuk keperluan-keperluan yang lain.

 

3. Terlalu Sering Membeli Barang

Jika kamu adalah orang yang suka sekali berbelanja online atau dimana saja. Ini bukanlah hal yang salah. Seperti pada point yang ke 2, kamu harus bisa menyisihkan uangmu jika kamu tidak ingin kebablasan dan tau menau tiba-tiba uangmu habis dibelikan barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting. Biasakan atur uangmu untuk yang prioritas dahulu baru kamu bisa memakai sisanya untuk hal-hal yang lainnya.

 

4. Tidak Memiliki Dana Darurat

Menurutmu apa itu dana darurat? Bagi sebagian orang ini merupakan hal yang tidak begitu penting. Padahal dalam mengelola keuangan ini merupakan hal yang sangat penting. Dana darurat adalah dana yang tidak terduga, maksudnya adalah uang yang bisa kamu pakai jika terjadi sesuatu yang diluar dugaan atau tidak sengaja. Contohnya sakit. Mungkin sebagian kamu akan berpikir, kalau sakit kan bisa pakai BPJS? itu benar, namun jika sakitmu itu bisa ditanggung BPJS ya bagus. Bagaimana jika tidak contohnya seperti covid 19 tahun 2019-2020 kemarin. Ada beberapa penyakit yang obatnya tidak bisa ditanggung oleh BPJS. Jadi kamu perlu mengelola keuangan kamu untuk menyisihkan dana darurat. Mungkin bisa 5-10% dari pemasukanmu atau bisa lebih.

 

Baca disini juga: Investasi yang aman untuk pemula: reksadana vs saham

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *